Ketikakita sudah tidak bisa lagi bekerja Maka coba, "Biarkan Allah Yang Bekerja" |Buku Yusuf Mansur 0816-140-1166
Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja merupakan judul puisi karya Khoirul Triann yang dibacakan olehnya di Kanal Youtube Catatan Khoirul Triann. Berikut teks puisinya jauh-jauh mencari ketenangan sepertinya yang kamu butuhkan saat ini hanya perlu berdamai dengan kenangan sesulit-sulitnya buat sembuh rasanya pulang ke rumah sendiri adalah jawaban dari semua obatnyabukan rumah yang itu tapi rumah yang isinya Hanya kamu dan dirimu sendiri yang paham tentang bagaimana caranya merelakan dan melepaskan yang kadang tidak harus diikhlaskan kamu bohong kalau misalnya kamu bilang sudah ikhlas seseorang yang sudah benar-benar menerima lukanya tidak akan pernah membahas lukanya lagi kepada siapapun jadi kamu kalau masih suka mengeluh, suka menyesali yang sudah-sudah Bahkan suka menceritakannya lagi kepada orang baru tandanya kamu masih belum ikhlas, tandanya kamu masih belum bisa berdamai mungkin kalau tidak dijatuhkan dulu kamu akan selamanya lupa bahwa ini cuma dunia ini cuma hidup yang skenarionya sudah diatur sama Tuhan kita hanya memerankan tidak berhak menyalahkan kadang memang ketika kita meminta bahagia Tuhan justru beri Kita Luka agar ketika bahagianya beneran datang kita tahu bagaimana maknanya dan cara mensyukurinya Tuhan baik tahu cuma kadang kita yang jarang paham bahwa Tuhan itu baik sesekali coba lihat dirimu berapa kali Patah Hati yang padahal Tuhan sudah jelas-jelas memintamu buat jangan terlalu berharap dengan manusia jangan mengharapkan kebaikan dari manusia karena kadang Tuhan cemburu sama kita Soalnya kalau kita menangis yang kita cari bukan Tuhan tapi malah manusia lain yang padahal manusia di bumi tidak ada yang benar-benar peduli kadang mereka hanya ingin tahu tidak sepenuhnya benar ingin membantu sia-sia kita jadi manusia baik kalau kita tidak pernah punya hubungan baik dengan Tuhan sia-sia kita berdoa Kalau kita masih Selalu ragu dengan keputusan Tuhan sekali lagi jangan cari bahagia tapi Carilah ketenangan yang dimana kamu bisa mensyukuri hidup untuk satu hari lagi di bumi sesederhana, Masih diberi nafas saja itu sudah luar biasa berhenti menggantungkan diri pada manusia mulailah menceritakan apa-apa yang membuatmu lelah kepada Tuhan Siapa tahu Tuhan bisa bantu Bukankah masalahmu itu hanya sebagian kecil dari kehendak Tuhan yang tidak mungkin tidak ada jalan keluarnya kamu hanya perlu menjadi manusia baik maka semuanya akan tenang kamu hanya perlu sabar dan sekarang biarkan tangan Tuhan yang bekerjaJogja, 6 Januari 2023***Demikian Teks Puisi Khoirul Triann Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja. Catatan PenutupTerima kasih telah berkunjung ke website Sampah kopi pahit... Share This
Usahawanyang saat ini bisnisnya "Biarkan Allah bekerja untuk kita"Inilah salah satu statemen dari salah satu nara sumberku. Ia seorang enterpreneur. Lalu pada saat ia berada di posisi nyaman dengan campur tangan cara kotor tersebut, mendadak ia mendapati hukuman atas apa yang dilakukannya. Perbuatannya diketahui dan ia menjadi buronan.
Q. S. Al-Fath ayat 10, yang artinya, “Tangan Allah di atas tangan mereka,” Ini benaran ayat suci lho! Tidak perlu diragukan lagi sebagai bagian dari Al-Qur’an, meski sekilas membacanya orang akan bertanya-tanya. Apakah Tuhan punya tangan? Namun ini kan membingungkan karena Tuhan berlainan dengan wujud ciptaan-Nya. Sebab Allah memiliki sifat mukhalafatu lil hawaditsi berbeda dengan makhluk. Akhirnya, bermuaralah pada pertanyaan, apa urgensinya ayat tangan Tuhan ini dalam kehidupan manusia? Inilah pentingnya ilmu tafsir! Al-Qur’an merupakan kalamullah yang amat spektakuler maknanya dan butuh kedalaman ilmu dalam mencernanya. Ilmu tafsir yang akan menjawab segenap tanya yang muncul, dan melegakan berbagai ragu yang berserak. Terlebih dahulu, mari disimak versi lengkap dari surat Al-Fath ayat 10 ini, agar memperoleh pemahaman yang utuh. Berikut terjemahannya “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu Muhammad, sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas janji sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar.” Mula-mula kejadiannya begini, Nabi Muhammad dan sekitar kaum muslimin yang hendak berziarah ke Ka’bah tertahan di Hudaibiyah, gara-gara manuver musyrikin Quraisy yang menghalangi. Kemudian Rasul mengutus Usman bin Affan ke Mekkah bernegosiasi dengan pihak Quraisy. Telah lama menunggu tapi Usman tak kunjung kembali, bahkan tersiar kabar Usman bin Affan telah dibunuh. Kabar itu malah membuat kaum muslimin makin membaja imannya, dengan berjanji setia untuk membela agama Allah. Dan tentunya akan membela darah Usman sekiranya benar dibunuh. Janji setia dalam ketaatan itulah yang dikenal dengan peristiwa Baitur Ridhwan. Imam As-Suyuthi dalam buku Tarikh Khulafa menyebutkan, tatkala Rasulullah memerintahkan untuk melakukan Baitur Ridhwan, Usman saat itu adalah utusan Rasulullah yang dia utus kepada penduduk Mekkah. Para sahabat berbaiat kepada Rasulullah. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Usman bin Affan sedang melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian beliau menempelkan tangannya kepada yang lain sebagai pertanda bahwa tangan yang satu adalah simbol sebagai tangan Usman. Kemudian Usman bin Affan kembali dengan selamat, tapi baiat itu menjadi sejarah penting di mana umat Islam bersatu padu dalam ikrar setia membela agama Allah. Lha, apa hubungannya Baitur Ridhwan dengan yadullah atau tangan Allah? Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menerangkan, bahwa orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul adalah dengan meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji tersebut. Maka, yang dimaksud dengan tangan Allah di atas tangan mereka adalah menegaskan ketika berjanji dengan Rasul sama dengan berjanji dengan Allah. Seolah tangan Allah yang di atas dari tangan mereka yang berjanji setia. Dari itu perlu dicermati, Allah Maha suci dari sifat-sifat yang menyerupai makluk-Nya. Syahadat kita adalah janji setia kita pada Allah dan Rasulullah. Meski dalam syahadat ini kita tidak berjabat tangan langsung dengan Rasul, akan tetapi ada tangan Allah yang menyertai tangan kita. Apa urgensi ayat tentang tangan Allah ini? Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat tajassum antropomorfisme yang menggambarkan seolah-olah Allah punya tubuh dan anggota badan sebagaimana manusia, salah satunya pada ayat yang tengah kita bahas ini. Para ulama memandangnya sebagai majasi atau makna kiasan, bukan berarti Tuhan punya seperti anggota tubuh macam manusia. dalam buku Rasyid Ridha Konsep Teologi Rasional Dalam Tafsir Al-Manar menerangkan, bahwa cara menakwilkan semua ayat antropomorfisme dengan arti majasi yang biasa dipakai dalam bahasa Arab. Misalnya, kata wajah Allah kadang-kadang ditakwilkan dengan zat Allah dan kadang-kadang ditakwilkan dengan keridaan-Nya sesuai dengan siyaq al-kalam konteks kalimat, mata ditakwilkan dengan pengetahuan atau pengawasan, tangan ditakwilkan dengan kekuasaan. Penafsiran tidak berhenti sampai di sini saja, M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyebutkan, bahwa tangan Allah, yakni kekuasaan, kekuatan dan anugerah-Nya. Dia yang menyertai dan membantu yang berjanji itu. Logikanya dapat kita cerna, tangan memang sumber kekuatan, banyak hal yang bisa diperbuat oleh dua tangan yang tak tergantikan oleh anggota tubuh lainnya. Tangan memang kuat, bukan hanya perkara energi tetapi juga manfaat yang dihasilkannya. Dalam hidup ini, baik itu bekerja, belajar, berkegiatan dan sebagainya hendaklah kita mengandalkan semangat tangan Tuhan alias kekuatan Allah. Tangan manusia ini teramat lemah untuk memikul beratnya tanggung jawab, dan insyallah segalanya menjadi ringan jika kekuatan Ilahi yang menyertai tangan kita.
KERJAKANapa yang bisa di Kerjakan. SELEBIHNYA biarkan Tangan Allah yang BEKERJA. BISNIS PASTI UNTUNG. Bersama PT YES YOMARI EKSIS SERENTAK. "PRODUCT

Assalamualaikum kawan..... Biar tangan Tuhan yang bekerja adalah kiasan yang aku tanamkan dipikiranku sendiri untuk memberikan dampak positif dalam pola pikirku. Semua hal, terutama ketika kita dihadapkan mungkin pada pilihan sulit yang sama-sama kuat dan sama-sama membuat kita berat untuk memutuskan biarkan tangan Tuhan yang bekerja. Biarkan Allah yang menuntun dan menunjukkan jalan mana yang terbaik untuk hidup kita. Terkadang keputusan yang kita buat untuk diri kita atau untuk hidup kita tidak selalu benar sebaliknya juga tidak selalu salah. Dan yang harus di underline adalah bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Aku tidak mau harus memutuskan keputusan yang penting menurutku secara gegabah, karena aku tidak mau ada penyesalan. Meskipun demikian aku selalu berdoa Allah segera melapangkan jalan, dan menunjkukkan pada jalan terbaik menurut-Nya untuk setiap keputusan yang aku ambil. Kawan..... mendengarkan pendapat orang untuk menentukan mana yang terbaik itu boleh, tapi jangan sampai mereka mendoktrin pola pikir kita untuk mengikuti apa yang mereka sarankan tanpa harus berpikir dulu segala resiko yang akan kita tanggung. orang lain melihat dari sudut pandang berbeda, mereka punya perspektif yang berbeda dalam memandang sesuatu atau seseorang mungkin untuk diri kita. Tapi tetap kita yang menjalankan, kita yang menentukan, kita yang bertanggung jawab atas semua resiko yang kita ambil selama kita memilih seseorang atau sesuatu. Aku selalu belajar untuk itu, hanya mungkin sebagai perempuan terkadang ego dan kondisi selalu membuat kita berpikir ulang untuk sesuatu yang pada awalnya sudah matang kita putuskan. Tapi tetap kawan, renungkan, pikirkan baik-baik dan libatkan Allah dalam setiap keputusan yang kalian ambil. Insya Allah itu adalah keputusan yang terbaik untuk kita semua kawan. Amiiiin!!!! Pikirkan dengan baik setiap keputusan yang kalian ambil, dan libatkan Allah dalam setiap keputusan.

Indeed!!! - am still off Biarkan tangan Allah yg bekerja. Tyastar shining you always☆☆☆☆☆ Posted from WordPress for Android ”Taburlah benihmu di pagi hari, dan jangan biarkan tanganmu beristirahat sampai malam hari.”​—PKH. 116. 1-2. Apa hubungan Pengkhotbah 116 dengan pengabaran? DI BEBERAPA negeri, banyak orang senang menyambut kabar baik. Itulah yang mereka cari selama ini! Tapi, di negeri-negeri lain, orang-orang kurang tertarik untuk membahas tentang Allah atau Alkitab. Bagaimana dengan daerah Saudara? Tidak soal bagaimana tanggapan orang, Yehuwa ingin kita terus mengabar sampai Dia mengatakan bahwa pekerjaan ini sudah selesai. 2 Pada waktu yang sudah Yehuwa tentukan, pengabaran akan berakhir. Kemudian, ”akhir itu akan datang”. Mat. 2414, 36 Sambil menunggu itu terjadi, bagaimana kita bisa mengikuti nasihat untuk ’tidak membiarkan tangan kita beristirahat’?b—Baca Pengkhotbah 116. 3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini? 3 Di artikel sebelumnya, kita membahas empat hal yang perlu kita lakukan supaya kita bisa melakukan tugas kita sebagai ”penjala manusia” dengan sebaik-baiknya. Mat. 419 Di artikel ini, kita akan membahas tiga hal yang perlu kita lakukan agar kita semakin bertekad untuk mengabar, tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi. Kita perlu 1 tetap berfokus melakukan tugas kita, 2 terus bersabar, dan 3 menjaga iman kita tetap kuat. TETAPLAH BERFOKUS 4. Mengapa kita perlu berupaya untuk tetap berfokus melakukan tugas dari Yehuwa? 4 Yesus memberitahukan bahwa pada hari-hari terakhir, keadaannya akan mirip dengan zaman Nuh. Pada zaman Nuh, ada banyak hal yang membuat orang-orang tidak memperhatikan peringatan yang Nuh berikan. Yesus tahu bahwa pada zaman kita, hal-hal yang sama juga bisa membuat kita tersimpangkan dari tugas kita untuk mengabar. Jadi, dia mengingatkan para pengikutnya untuk ’terus berjaga-jaga’. Mat. 2437-39, 42; 2 Ptr. 25 Kita perlu mengikuti nasihat itu dan berupaya untuk terus berfokus melakukan tugas yang Yehuwa berikan. 5. Menurut Kisah 16-8, seberapa luaskah pekerjaan pengabaran akan dilakukan? 5 Sekarang ini, pekerjaan pengabaran sangatlah penting. Yesus memberitahukan bahwa setelah dia naik ke surga, pekerjaan ini akan terus dilakukan dan akan menjangkau lebih banyak orang. Yoh. 1412 Setelah Yesus meninggal, beberapa muridnya kembali menjadi nelayan. Belakangan, setelah Yesus dibangkitkan, dia secara mukjizat membuat murid-muridnya bisa menangkap banyak sekali ikan. Saat itu, Yesus menekankan bahwa tugas mereka sebagai penjala manusia lebih penting daripada pekerjaan lain mana pun. Yoh. 2115-17 Persis sebelum Yesus naik ke surga, dia memberi tahu murid-muridnya bahwa pengabaran yang sudah dia mulai akan dilakukan di seluruh dunia, bukan hanya di Israel. Baca Kisah 16-8. Bertahun-tahun kemudian, Yesus memberikan penglihatan yang luar biasa kepada Rasul Yohanes untuk menunjukkan apa yang akan terjadi ”pada hari Tuan”.c Apa saja yang Yohanes lihat? Salah satunya, dia melihat seorang malaikat membawa ”kabar baik yang abadi” untuk diberitakan kepada ”semua orang di bumi, kepada setiap suku, ras, bahasa, dan bangsa”. Why. 110; 146 Jadi jelaslah, Yehuwa ingin agar kita sekarang ikut dalam pekerjaan pengabaran di seluruh dunia sampai pekerjaan itu selesai. 6. Apa salah satu hal yang bisa membantu kita berfokus mengabar? 6 Kita bisa semakin berfokus mengabar kalau kita merenungkan semua hal yang Yehuwa lakukan untuk membantu kita. Misalnya, Dia menyediakan makanan rohani yang berlimpah dalam bentuk publikasi tercetak dan elektronik, rekaman audio dan video, dan acara JW Broadcasting. Coba pikirkan Di situs web resmi kita, ada informasi dalam lebih dari bahasa! Mat. 2445-47 Selain itu, di tengah dunia yang terpecah belah karena perbedaan pandangan politik, agama, dan status ekonomi, kita bisa menikmati persatuan dengan lebih dari delapan juta saudara-saudari di seluruh dunia. Misalnya, pada hari Jumat, 19 April 2019, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia bersama-sama menonton pembahasan ayat harian. Sorenya, orang berkumpul untuk memperingati kematian Yesus. Kita pasti sangat bersyukur karena bisa mendapat kehormatan untuk menjadi bagian dari persaudaraan yang luar biasa ini. Kalau kita merenungkan kehormatan ini, kita akan tergerak untuk terus berfokus mengabar. Yesus tidak mau tersimpangkan dari tugasnya untuk memberitakan kabar baik Lihat paragraf 7 7. Teladan apa yang Yesus berikan, yang bisa membantu kita berfokus mengabar? 7 Cara lain kita bisa tetap berfokus mengabar adalah dengan mengikuti teladan Yesus. Meski ada banyak hal yang bisa membuat dia tersimpangkan, dia tetap berfokus memberitakan kebenaran. Yoh. 1837 Misalnya, Yesus tidak tergoda sewaktu Setan menawarkan ”semua kerajaan di dunia dan kemuliaannya”. Mat. 48, 9 Yesus juga tidak tergoda saat orang-orang ingin menjadikan dia raja. Yoh. 615 Yesus tidak tertarik untuk mengejar kekayaan, dan dia tidak merasa takut meski mendapat tentangan yang keras. Luk. 958; Yoh. 859 Rasul Paulus menasihati orang Kristen untuk meniru teladan Yesus supaya mereka ”tidak kelelahan dan menyerah”. Ibr. 123 Kalau kita mengingat nasihat Paulus ini, kita bisa tetap berfokus mengabar meski iman kita diuji. TERUSLAH BERSABAR 8. Apa kesabaran itu, dan mengapa kita perlu bersabar khususnya sekarang? 8 Kesabaran adalah kesanggupan untuk menunggu dengan tenang sampai keadaan berubah. Ada berbagai situasi yang membuat kita harus sabar. Ketika keadaan kita tidak menyenangkan, kita mungkin ingin itu segera berakhir. Atau, kita mungkin sedang menunggu-nunggu sesuatu yang sudah lama kita inginkan. Itulah yang dulu Nabi Habakuk rasakan. Dia sangat ingin agar kekerasan di Yehuda segera berakhir. Hab. 12 Selain itu, murid-murid Yesus berharap bahwa Kerajaan Allah akan segera datang dan membebaskan mereka dari penindasan orang Romawi. Luk. 1911 Dan sekarang, kita sangat menantikan saatnya Kerajaan Allah menyingkirkan kejahatan sehingga bumi ini akhirnya dipenuhi orang-orang yang taat kepada Allah. 2 Ptr. 313 Tapi, kita harus bersabar sampai hal itu terjadi pada waktu yang Yehuwa tentukan. Sekarang, mari kita bahas cara apa saja yang Yehuwa gunakan untuk mengajar kita bersikap sabar. 9. Bagaimana Yehuwa memberikan teladan dalam menunjukkan kesabaran? 9 Salah satu cara Yehuwa mengajar kita untuk bersikap sabar adalah dengan memberikan teladan yang sempurna. Misalnya, Yehuwa memberi Nuh cukup waktu untuk membangun bahtera dan memperingatkan orang-orang. 1 Ptr. 320; 2 Ptr. 25 Yehuwa juga mendengarkan dengan sabar sewaktu Abraham berkali-kali bertanya tentang keputusan-Nya untuk membinasakan orang-orang jahat di Sodom dan Gomora. Kej. 1820-33 Selain itu, Yehuwa menunjukkan kesabaran yang luar biasa selama berabad-abad kepada bangsa Israel yang tidak setia. Neh. 930, 31 Sekarang ini, kesabaran Yehuwa juga terlihat dengan jelas. Dia masih memberi semua orang kesempatan untuk bertobat. Yoh. 644; 1 Tim. 23, 4; 2 Ptr. 39 Teladan Yehuwa pasti membuat kita tergerak untuk selalu bersabar sambil terus mengabar dan mengajar. Yehuwa juga mengajar kita untuk bersabar melalui sebuah perumpamaan dalam Firman-Nya. Seperti seorang petani yang rajin dan sabar, kita juga dengan sabar menunggu hasil kerja keras kita Lihat paragraf 10-11 10. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh petani di Yakobus 57, 8? 10 Baca Yakobus 57, 8. Kita bisa belajar tentang kesabaran dari perumpamaan tentang seorang petani yang menunggu tanamannya tumbuh. Memang, beberapa tanaman bisa tumbuh dengan cepat. Tapi, kebanyakan tanaman, khususnya yang menghasilkan buah, butuh waktu lebih lama untuk tumbuh dan siap dipanen. Di Israel, tanaman seperti itu baru siap dipanen setelah kira-kira enam bulan. Seorang petani biasanya menanam benih saat musim hujan dimulai, yaitu sekitar pertengahan Oktober. Lalu dia akan memanen tanaman itu saat musim hujan berakhir, yaitu sekitar pertengahan April. Mrk. 428 Seperti petani tersebut, kita juga perlu bersabar. Tapi, itu mungkin tidak mudah. 11. Apa manfaatnya kalau kita bersabar dalam pelayanan? 11 Karena kita manusia tidak sempurna, kita biasanya ingin secepat mungkin mendapatkan hasil dari pekerjaan kita. Tapi kita perlu mengingat contoh petani tadi. Kalau dia mau tanamannya bertumbuh dan menghasilkan buah, dia harus terus mengurusnya dengan sabar. Dia harus menggali tanah, menanam tanaman itu, menyiraminya, dan mencabut tanaman liar di sekitarnya. Sewaktu membuat murid, kita juga perlu menunjukkan kesabaran seperti petani itu. Misalnya, kalau kita bersabar saat mengabar, kita tidak akan kecil hati saat orang menolak kita. Sebaliknya, kita akan terus berupaya mencari orang yang mau mendengarkan. Kalaupun seseorang berminat dan mau belajar dengan kita, kita masih harus bersabar. Mengapa? Karena kita tidak bisa memaksa seorang pelajar Alkitab untuk langsung beriman. Dulu, murid-murid Yesus pun kadang tidak langsung memahami apa yang Yesus ajarkan. Yoh. 149 Selain itu, kita juga butuh waktu untuk membantu pelajar Alkitab menjadi lebih pengasih dan tidak berat sebelah. Ingatlah bahwa tugas kita hanyalah menanam dan menyiram benih kebenaran, tapi yang membuat benih itu bertumbuh adalah Allah Yehuwa.​—1 Kor. 36. 12. Bagaimana kita menunjukkan kesabaran sewaktu mengabar kepada anggota keluarga yang tidak seiman? 12 Kita mungkin merasa sulit untuk bersabar sewaktu kita mengabar kepada anggota keluarga kita yang tidak seiman. Kita bisa belajar dari prinsip di Pengkhotbah 31, 7. Ayat itu mengatakan, ”Ada waktu . . . untuk diam dan waktu untuk bicara.” Kadang, kita mungkin perlu diam dan hanya bisa memberikan kesaksian lewat tingkah laku kita yang baik. 1 Ptr. 31, 2 Tapi saat ada kesempatan, kita juga harus selalu siap menyampaikan kabar baik kepada mereka. Ya, kita memang harus mengabar dan mengajar dengan bersemangat, tapi kita juga harus menunjukkan kesabaran kepada semua orang, termasuk anggota keluarga kita. 13-14. Teladan apa yang diberikan beberapa hamba Yehuwa dalam menunjukkan kesabaran? 13 Kita juga bisa belajar tentang kesabaran dari contoh hamba-hamba Yehuwa yang setia di zaman Alkitab maupun di zaman sekarang. Salah satunya adalah Habakuk. Meski dia ingin kejahatan segera dilenyapkan, dia tetap bersabar dan mengatakan, ”Aku akan terus berjaga-jaga.” Hab. 21 Contoh lainnya adalah Rasul Paulus. Dia pernah mengatakan bahwa dia ingin sekali ”menyelesaikan” pelayanannya di bumi. Meski begitu, dia tetap bersabar dan terus ”bersaksi dengan saksama tentang kabar baik”.​—Kis. 2024. 14 Perhatikan sebuah contoh di zaman sekarang. Setelah lulus dari Sekolah Gilead, sepasang suami istri ditugaskan untuk melayani di negeri lain. Di negeri itu, hanya ada sedikit Saksi Yehuwa. Kebanyakan penduduknya tidak beragama Kristen, dan hanya ada sedikit orang yang tertarik untuk belajar Alkitab. Teman-teman sekelas mereka yang melayani di negeri-negeri lain sering bercerita bahwa mereka bertemu dengan banyak orang yang berminat belajar Alkitab dan bahkan sampai dibaptis. Meski pasangan suami istri itu tidak mendapat hasil yang sama, mereka tidak menyerah dan terus mengabar dengan sabar. Setelah mereka melayani selama delapan tahun di negeri itu, satu pelajar Alkitab mereka akhirnya dibaptis. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh yang baru saja kita bahas? Hamba-hamba Yehuwa itu terus bersemangat mengabar dan ’tidak membiarkan tangan mereka beristirahat’. Yehuwa pun memberkati kesabaran mereka. Semoga kita semua meniru ”orang-orang yang mewarisi janji-janji itu karena beriman dan sabar”.​—Ibr. 610-12. JAGALAH IMAN SAUDARA TETAP KUAT 15. Bagaimana iman kita pada kabar baik bisa memperkuat tekad kita untuk terus mengabar? 15 Kita mau menyampaikan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang karena kita beriman pada berita yang kita sampaikan. Kita yakin bahwa janji-janji Allah dalam Alkitab pasti akan terwujud. Mz. 11942; Yes. 408 Kita juga sudah melihat nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan pada zaman kita. Dan kita melihat sendiri bagaimana kehidupan banyak orang menjadi lebih baik karena mereka mengikuti nasihat Alkitab. Hal-hal ini membuat kita semakin bertekad untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang. 16. a Menurut Mazmur 461-3, bagaimana iman kepada Yehuwa bisa memperkuat tekad kita untuk terus mengabar? b Bagaimana iman kepada Yesus juga bisa memperkuat tekad kita? 16 Kita juga beriman kepada Yehuwa, Sumber dari berita yang kita sampaikan, dan kepada Yesus, yang telah Yehuwa lantik sebagai Raja dari Kerajaan Allah. Yoh. 141 Tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi, Yehuwa akan selalu melindungi dan menguatkan kita. Baca Mazmur 461-3. Selain itu, kita yakin bahwa Yesus terus mengarahkan pekerjaan pengabaran dari surga, dengan menggunakan wewenang dan kuasa yang telah Yehuwa berikan kepadanya.​—Mat. 2818-20. 17. Berikan contoh yang menunjukkan mengapa kita perlu terus mengabar. 17 Iman juga bisa membuat kita yakin bahwa Yehuwa akan memberkati upaya kita untuk terus mengabar. Kadang, Dia melakukannya dengan cara yang tidak terduga. Pkh. 116 Misalnya, setiap hari ada ribuan orang yang melihat publikasi yang kita pajang di rak beroda atau meja. Apakah kesaksian di tempat umum seperti ini ada hasilnya? Ya! Pelayanan Kerajaan Kita bulan November 2014 memuat cerita tentang seorang mahasiswi yang ingin membuat karya tulis tentang Saksi Yehuwa. Dia tidak bisa menemukan Balai Kerajaan. Tapi di kampus, dia melihat sebuah meja yang memajang publikasi kita, dan dia juga mendapat informasi yang dia butuhkan untuk karya tulisnya. Belakangan, dia mulai belajar Alkitab dan akhirnya dibaptis. Sekarang dia melayani sebagai perintis biasa. Pengalaman seperti ini menunjukkan bahwa masih ada orang-orang yang perlu mendengarkan kabar baik Kerajaan. Ini pasti membuat kita bersemangat untuk terus mengabar. BERTEKADLAH UNTUK ’TIDAK MEMBIARKAN TANGAN SAUDARA BERISTIRAHAT’ 18. Mengapa kita bisa yakin bahwa pekerjaan pengabaran akan selesai pada waktu yang Yehuwa inginkan? 18 Mengapa kita bisa yakin bahwa pekerjaan pengabaran akan selesai pada waktu yang Yehuwa inginkan? Perhatikan apa yang terjadi pada zaman Nuh. Yehuwa sudah menentukan kapan Air Bah akan terjadi sejak kira-kira 120 tahun sebelumnya. Puluhan tahun kemudian, Yehuwa memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Selama kira-kira 40 atau 50 tahun sebelum Air Bah, Nuh terus bekerja keras melakukan tugasnya. Meski orang-orang tidak mau mendengarkan dia, dia terus memperingatkan mereka. Nuh melakukan ini sampai Yehuwa memerintahkan dia untuk membawa binatang-binatang ke dalam bahtera. Lalu, pada waktu yang sudah Yehuwa tetapkan, ”Yehuwa menutup pintu bahtera”. Kej. 63; 71, 2, 16 Semua itu membuktikan bahwa Yehuwa selalu mengikuti jadwal yang sudah Dia tentukan. 19. Apa yang sebentar lagi akan Yehuwa lakukan? 19 Sebentar lagi, Yehuwa akan mengakhiri pekerjaan pengabaran. Lalu, Dia akan menghancurkan dunia Setan sehingga bumi ini akhirnya dipenuhi dengan orang-orang yang taat kepada Allah. Sambil menunggu itu terjadi, semoga kita terus meniru teladan Nuh, Habakuk, dan hamba-hamba Allah lainnya yang ’tidak membiarkan tangan mereka beristirahat’. Semoga kita terus berfokus mengabar, selalu bersabar, dan tetap beriman kepada Yehuwa dan janji-janji-Nya. Katasegala sesuatu berarti segala situasi dan kondisi, termasuk hal-hal yang buruk dan tidak mengenakkan sekalipun. Karena itu penting sekali kita belajar memahami cara Tuhan bekerja, karena Ia tidak pernah menjanjikan bahwa hidup orang percaya itu bebas dari masalah. Dalam bacaan ayat kita hari ini merupakan janji Tuhan bagi semua orang percaya.

Menilik Makna “Yadullah” Dalam memahami al-Quran, seseorang tidak boleh serta merta memahaminya secara tekstual. Sebab di dalam al-Quran ada ayat mutasyabihat yang haram ... Allah Bertangan, Benarkah? Dalam akidah Ahlusunah wal Jamaah Asy’ariyah-Maturidiyah kita harus meyakini bahwa Allah bukanlah jism sesuatu yang bervolume atau berupa fisik. Dari ...

. 133 435 433 372 43 302 490 46

biarkan tangan allah yang bekerja