PERSAHABATAN MONYET, KURA-KURA DAN PENYU. Rizha Syaza. Pagi itu, mentari sekali-kali muncul dan sekali-kali hilang tertutup awan. Sehingga sinar mentari yang menyinari bumi terkadang terang dan terkadang redup. Angin bertiup sepoi-sepoi. Udara pagi hari itu menjadi sejuk. Hal ini membuat si Monyet yang duduk di atas dahan pohon mengantuk.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut kura-kura, sang serigala terkekeh. Inilah kesempatannya menerkam kura-kura dan mencabik-cabiknya menjadi santapan yang sedap. Bangau menyadari bahaya yang mengintai sahabatnya. Ia merenung sejenak untuk mencari cara menyelamatkan kura-kura.
Si Kura-Kura yang rendah hati, menyambut dengan gembira ajakan Kancil. Keesokan harinya, Kancil dan Kura-Kura menuju hutan yang menjadi lokasi lomba. Sesuai dengan rencana jahat Kancil, ia berhasil lari lebih cepat dibandingkan Kura-Kura yang berjalan amat lambat. Saat mendekati garis finish, Kancil memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon
Singkat cerita, monyet dan kura-kura menjadi teman yang tak terpisahkan. Monyet dengan kecekatan dan kecerdikannya, selalu melibatkan kura-kura dalam petualangan menyenangkan di hutan. Tanpa sadar, monyet mengajarkan kura-kura untuk berani keluar dari cangkangnya, menjelajah ke luar zona nyaman. Ciri-ciri Cerita Fabel. Berikut ini ciri-ciri cerita fabel: Tokoh utama cerita diperankan binatang. Setiap tokoh berperilaku layaknya manusia yang dapat berbicara dan berpikir. Alur cerita sederhana dan biasanya pendek. Cerita menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik perihal kehidupan. Rangkaian peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat . 129 95 450 301 307 387 197 368

alur cerita monyet dan kura kura